Selasa, 26 Mei 2009

-memoriam-

tawa angin membelai rabutku
sementara aku duduk bersimpuh
sambil mainkan butiran pasir

tak lama,
kulihat dari kejauhan
pita kecil dari bibir yg tak pernah ku kenal

canda tawa di hamparan permadani
buatku terhipnotis
tuk ikut mengalun dalam melodinya

tak jarang kerikil menyandung lutut
rumput ilalang membelit tangan
sang lebah pun tak kalah menyengat mulut

sampai malam membisik telingaku,
mendesah mimpi-mipiku
kita tertawa terisak bersama
walau tak panjang

dan satu alasan, satu keputusan
buat kita jauh terlontar ke dua galaxi yg berbeda
bukan seperti magnet utara selatan
melainkan utara utara atau sebaliknya

mulut tak lagi mengucap
hati tak lagi merasa
tawar bubur semakin hambar

hanya senyum kecil
tiap kita bertemu
walau hati berkata lain

-22meiio9-

5 komentar:

X mengatakan...

terpecah dalam alam yang kontras?
ya, meski langit terbelah dan laut bergejolak
alam itu takkan pernah menyatu

tetapi yakinlah
bahwa suatu saat ketika sang surya memancarkan senyumnya
kumpulan memorimu, memorinya itu
kan menghapus segala garis pemisah yang ada

xiao mii mengatakan...

walau besok itu ada,
aku tak yakin kan sunggingkan senyum tuk masa lalu.

dan hanya sebatas cerita,
cerita tuk penuhi hari albumku.

agar kelak jadi pelajaran
yg takkan hempas dari benak.

X mengatakan...

kenapa tidak?
ya, memang itu layak tuk jadi pedoman hidupmu di hari esok
tapi tak ada ruginya kau coba memperbaiki cerita lalumu itu
agar kelak kau dapat menyongsong hari esok lebih baik

TRAVELdonk mengatakan...

judulnya knapa gak dibuat Memo Riam..... = Memo-nya Ibu Riam ^^....

Isinya tentang murid2 yg melanggar peraturan sekolah...

xiao mii mengatakan...

Lah ? ahahhaha
dulu kan belom kenal bu riam. hwhw

Posting Komentar