Minggu, 24 Mei 2009

-his request-

aku dapat bermain dalam kumpulan alfabet
tanpa makna sekalipun
tapi hatiku ? haruskah ku dusta menjawab tanya'nya ?



pikirku kini kembali berpetualang membelah memoriku
saat bola mata tak sadar berjumpa
saat matahari terpancar untuk bumi
sementara rembulan,
hanya mengintip di balik hening malam

bulan sabar menanti purnama
saat pancarkan keelokan parasnya
walau tak ada satu peduli juga menatap

aku terlelap terenyuh sendiri
tapi kini aku tak ingin dongengkan hatiku, diriku

tapi dia . . .
penculik hatiku yg kini telah bebas
data di otakku yg kini telah ku formad
walau tersisa sepatah duapatah

kau tebarkan kisahmu yg kemudian meresap dalam hatiku
yg merangsang hati, mulut, serta lidahku tuk mengucap kereta kata yg tak guna bagimu
sebutir debu yg takkan nampak di kain putih
andai detik ini lalu,
tiada peduli ku dengan celoteh jarum jam
waktu jadi tak harga bagiku
karna waktuku itu kamu

-
cukup di sini, karna tak lagi mulut hendak mengucap
tak perlulah kau tahu akhir

dan sekarang,
haruskah ku tawa atau sesal ?
hati gemas mencabik kisahku.


-22meiio9-

0 komentar:

Posting Komentar