di sinilah kita bertemu
di sinilah aku termangu
memandang awan jingga
menghirup wangi angin
ingatkah kamu gadis kecil itu ?
berdegub di bawah langit lembayung
gula mungil nan manis telah tergenggam di jari
ingatkah kamu senyum kecil dari bibirku ?
lalu bumi menyembunyikanmu
tak ku temui katamu lagi
Tuhan, kembalikanlah bintangku
hatiku janji akan menjaganya
lelah sudah, kering mulutku
"malaikatku, menarilah di hatiku"
disertai hembusan angin,
aku mengenal simfoni ini
trimakasih Tuhan, trimakasih
dan aku mulai bermain bersama harapan semu
bergandeng bersama walau tak bersama
tertawa bersama walau dia tersiksa, pikirku
sampai satu malam,
bulan merah jambu berganti menjadi kelabu
hatiku takut, bergejolak di bawah senyum rembulan
ah, aku tak sampai
ya ! aku tak mampu lagi
gagal sudah pupus semua
bintang tak kembali ke orbitnya
mulutku beku, hatiku tangis
tapi kuusahakan senyum kecilku
dan ku harap akan ada yg bisa
membuatnya tuk menghiasi langit lagi
ku lepaskan juga genggamannya,
genggaman yg menghubungkan aku dan dia
aku tak pantas bersamanya, karna aku tak mampu
percuma, ya percuma saja
tarian angin membuka memoriku
memori kita walau tak berjumpa
sabtu sore, kupandangi lembayung angkasa
dan berharap bintangku kelak akan tersenyum
walau bukan untukku lagi
tahukah kamu bait puisi ini duhai bintangku ?
kata yang terucap untukmu
inilah diriku, gadis kecil di sore hari
yang memandang bintang hanya dari dalam rumah
di sinilah aku termangu
memandang awan jingga
menghirup wangi angin
ingatkah kamu gadis kecil itu ?
berdegub di bawah langit lembayung
gula mungil nan manis telah tergenggam di jari
ingatkah kamu senyum kecil dari bibirku ?
lalu bumi menyembunyikanmu
tak ku temui katamu lagi
Tuhan, kembalikanlah bintangku
hatiku janji akan menjaganya
lelah sudah, kering mulutku
"malaikatku, menarilah di hatiku"
disertai hembusan angin,
aku mengenal simfoni ini
trimakasih Tuhan, trimakasih
dan aku mulai bermain bersama harapan semu
bergandeng bersama walau tak bersama
tertawa bersama walau dia tersiksa, pikirku
sampai satu malam,
bulan merah jambu berganti menjadi kelabu
hatiku takut, bergejolak di bawah senyum rembulan
ah, aku tak sampai
ya ! aku tak mampu lagi
gagal sudah pupus semua
bintang tak kembali ke orbitnya
mulutku beku, hatiku tangis
tapi kuusahakan senyum kecilku
dan ku harap akan ada yg bisa
membuatnya tuk menghiasi langit lagi
ku lepaskan juga genggamannya,
genggaman yg menghubungkan aku dan dia
aku tak pantas bersamanya, karna aku tak mampu
percuma, ya percuma saja
tarian angin membuka memoriku
memori kita walau tak berjumpa
sabtu sore, kupandangi lembayung angkasa
dan berharap bintangku kelak akan tersenyum
walau bukan untukku lagi
tahukah kamu bait puisi ini duhai bintangku ?
kata yang terucap untukmu
inilah diriku, gadis kecil di sore hari
yang memandang bintang hanya dari dalam rumah
-o8apriLo9-
0 komentar:
Posting Komentar