Minggu, 24 Mei 2009

-ketik rinduku untuknya-

di tengah semilir angin malam,
pikirku melayang tentangnya.
-
saat aku melihat bayang semu'nya.
hati berdebar
dan seolah tomat melekat di pipi.
dan ku juga tahu, ia tak sadarkan
-
aku takut,
tapi hati gemas berkata salam padanya
-
sampai tanganku menari dan menghasilkan huruf h, a, dan i
-
hati cemas campur harap
yg akhirnya melonjak mendengar sapa kembali darinya
-
aku tak sanggup menahan hati.
bagai meteor halley, aku melontarkan crita hariku
di selembar kertas tanpa bercak makna baginya
-
andai ada roket yg meluncur ke bulan,
hatiku pasti sanggup melonjak tinggi ke saturnus
-
kian waktu menggerogoti momment hati harapku.
andai ada mesin waktu,
ingin ku kembali ke detik itu.
-
tapi kini aku sadar.
dia hanya ada di duniaku.
dan aku tak ada di dunianya.
ia juga telah menetap pada bunga bermahkota perak.
sementara aku ?
hanya ilalang kecil pengganggu jalan.
-
harusnya aku tak bermimpi memetik bintang.
dan bintangpun mungkin enggan untuk kusentuh
-
tapi apa daya tangan hampa memilu.
aku tak mampu mengubah dunia.
aku pun tak mengharap balas.
hanya ingin kau tahu.
di balik layar 2 dimensi ini, ku ketik tuts rindu terakhir untukmu.
ya, hanya untukmu.


dan sekali lagi,
tak perlu kau mengerti dan telusuri isi baitku.

sekedar catatan kecil: baitku yg ini lain dgn kata puisiku sbelumnya.
andai saja kau tahu.
diaryku. hanya kau yg tahu critaku. ya mungkin juga kau sudah tak menyimpan dalam memorimu lagy.
tapi itu tak kendala.
yg trakhir,
dengarkanlah suara hatiku


-2oapriLo9-

0 komentar:

Posting Komentar