tak kusangka satu jiwa lunak tergores
tak sembuh tak indah.
-
ketika bayang smakin jauh menggontai
batin berteriak kata kembali bergema maaf
-
aku tak tahu
bibir ini bagai bunga rafflesia.
di pandang manis mempesona.
tapi begitu kau jauh lebih bersahabat,
yang ada hanya hati termakan dgn hidung muak mencicip.
-
ku akui, aku berat dalam hidup.
walau tak setara dengan 1000 pon gandum.
tapi aku tahu ...
tahu akan rasa tanpa globe.
-
kalian sendiri yg merubahku.
menjadikan aku bukan aku, melainkan gue terucap.
-
rapat hatiku terpaksa dan mulai biasa melangkah bersama getir itu.
karna tak ada ya atau tidak.
-
dan batinku, menyeleksi satu per kata untukmu.
-
terakhir ...
ketika aku yakin itu kamu bukan elo,
bayangmu tlah berganti dengan bingkai fotomu.
-
entahlah ...
apa perlu kututup anyam mulutku agar tak lagi mengucap ?
-
ah, tapi ktika ku diam kalian bilang aku tak lagi setia.
-
jadi apa yg harus kuucap ??
aku tak pandai memilih kata.
menjadi aku bukan gue ??!
atau elo bukan kamu ??!
-
malang nasibku bagai si beo.
menunggu pemilik mencekok kata untuk cernaku...
-23apriLo9-
0 komentar:
Posting Komentar