Selasa, 26 Mei 2009

-cinta ?-

cinta,
suatu kata tak guna
tanpa ia hidup

cinta,
setangkai mawar merah merona
buat mata iri memanja
tapi tak sadarkah kau ?
duri selamat memetik tlah bersiap belai jarimu

cinta,
pasir yang akan hanyut tersibak ombak
kecuali cinta itu karang

cinta,
it's a magical word !
a word that can change any alive things !

cinta,
sebagai topeng di pesta dansa
menari bersama permaisuri
tapi sesekali kedipkan mata pada sang putri

cinta,
sebuah jawaban akan hadirnya
orang gantung nyawanya
untuk apa ? sebab bukti cinta katanya

cinta,
satu kata kutukan
sebabkan pasangan muda penuhi bumi dgn bayi kecil tak dosa
atau malah hanya kaum hawa yg menanggung !

cinta,
5 huruf sebelum pahit dan ketika kita sedang tak logic memikir
kalau harus pahit, mengapa harus ada cinta ?

tapi aku ada,
karna bunda dan ayahandaku yg ada dalam cinta
haruskah kuelakan kata cinta ?
sementara hati berkata cinta
tapi,
itu lalu ~

dan terakhir,
kusadar kata cinta kan jadi yatim piatu
tanpa ada aku juga kamu



-27meiio9-

-memoriam-

tawa angin membelai rabutku
sementara aku duduk bersimpuh
sambil mainkan butiran pasir

tak lama,
kulihat dari kejauhan
pita kecil dari bibir yg tak pernah ku kenal

canda tawa di hamparan permadani
buatku terhipnotis
tuk ikut mengalun dalam melodinya

tak jarang kerikil menyandung lutut
rumput ilalang membelit tangan
sang lebah pun tak kalah menyengat mulut

sampai malam membisik telingaku,
mendesah mimpi-mipiku
kita tertawa terisak bersama
walau tak panjang

dan satu alasan, satu keputusan
buat kita jauh terlontar ke dua galaxi yg berbeda
bukan seperti magnet utara selatan
melainkan utara utara atau sebaliknya

mulut tak lagi mengucap
hati tak lagi merasa
tawar bubur semakin hambar

hanya senyum kecil
tiap kita bertemu
walau hati berkata lain

-22meiio9-

Minggu, 24 Mei 2009

-his request-

aku dapat bermain dalam kumpulan alfabet
tanpa makna sekalipun
tapi hatiku ? haruskah ku dusta menjawab tanya'nya ?



pikirku kini kembali berpetualang membelah memoriku
saat bola mata tak sadar berjumpa
saat matahari terpancar untuk bumi
sementara rembulan,
hanya mengintip di balik hening malam

bulan sabar menanti purnama
saat pancarkan keelokan parasnya
walau tak ada satu peduli juga menatap

aku terlelap terenyuh sendiri
tapi kini aku tak ingin dongengkan hatiku, diriku

tapi dia . . .
penculik hatiku yg kini telah bebas
data di otakku yg kini telah ku formad
walau tersisa sepatah duapatah

kau tebarkan kisahmu yg kemudian meresap dalam hatiku
yg merangsang hati, mulut, serta lidahku tuk mengucap kereta kata yg tak guna bagimu
sebutir debu yg takkan nampak di kain putih
andai detik ini lalu,
tiada peduli ku dengan celoteh jarum jam
waktu jadi tak harga bagiku
karna waktuku itu kamu

-
cukup di sini, karna tak lagi mulut hendak mengucap
tak perlulah kau tahu akhir

dan sekarang,
haruskah ku tawa atau sesal ?
hati gemas mencabik kisahku.


-22meiio9-

-memorizing pkn-

hari ini aku terpaku pada sbuah notes kecil.
tak ada bayang, tak ada kata di benakku.
yg nampak hanya berlembar-lembar kertas berbecak coretan kata yg tak ku mengerti

kereta alfabet membuat hatiku smakin muak tuk mencicip.
tak ku mengerti juga alunan katanya.

agh. mual mataku memandang bongkahan sobekan tak penting nantinya

ahaha. siapa yg peduli akan bangsa ?
ideologi, HAM, DPR, dan para tersohor negri skalipun.

hanya terpampang rapi d kertas materai
tanpa makna dan beban bagi mereka
yg ada bukan tambah berguna, tapi tambah beban peserta sekolah yg menuntut ilmu !

buat apa ku hapal pasal, sedang mereka main hati menanggapnya ?!

untuk apa ku benahi memoriku dgn peraturan DPR MPR,
smentara mereka nikmati mimpi di tengah kaset podium.

dan skalian saja, tak perlu ada yg mencoblos atau di coblos.
sudah pastikan sang empunya emas yg menangkan tambang emas di tengah genang tandus negri ini.

dan kita ?

-lovin'JESUS-

sejuta kata kutulis tentang cinta,
masakan tak ada satu baitku terangkai tentangNYA . . .
izinkan aku melukis kata sederhanaku tuk Bapaku yg Kekal di Surga


saat ku lelap dalam kalbu
saat ku tak memikir tentang apa
ku tahu Bapa, Kau sedang memainkan bola mataMu
memperhatikan gerikku.
-
aku melangkah ke tepian
dan ku tengok kawanan domba mengembala di angkasa
berharap dapat temukan setitik surga
lalu hati bersajak lembut,
"Jesus thank You. i'll always love U"
-
lalu aku pulang,
menjauh diiringi cekik tawa bunga dan rumput liar
-
kandung kota.
bertatah megah pencakar langit yang berlomba mencabik awan.
ku teruskan langkahku,
walau ku tak tahu.
-
ku pandang etalase kiri kananku.
penuh glamour, mewah, berwarna . . .
ah Tuhan, apa aku dapat mencicipnya ?
mata hatiku mengiyakan tanyaku.
-
aku nikmat.
dan wah, surga dunia memang sannggaadd inddaahh. . .
tawaku memecah hening malam.
dan hari ku jalani tak buruk, tak beda.
-
"hei tikus kecil ! berikan keju mu !"
-
hah ? suara apa itu ?
aku meringkup di kolong meja.
sebuah tindak konyol yg tak lama sekepal tinju jadi sarapan pagiku.
-
tak lama, bayang itu smakin jauh menggontai.
jantung mulai mencoba kembali ke iramanya, walau ku tahu ia kan kembali kelak.
-
tubuhku terkulai, tiada berdaya.
aku hanya dapat memandang lantai kayuku yg kini mulai habis ditelan rayap.
-
aku terisak di kolong kamarku.
tangis yg mnurutku tiada berguna.
-
memoriku memutarkan film petualangan cintaku bersama Bapa.
semakin ku ingat, semakin ku takut kembali.
-
aku merasa tak pantas.
ya, tak layak tubuh terkulai camping bermesraan bersama Raja sgala Raja.
-
lagipula, sudah beribu kata maaf terucap sia.
-
selintas hangat terasa tentram hatiku.
Kau penuhi hati tandusku dgn kasihMu.
-
aku menangis tiada mulut berhenti mengucap rindu.
-
aku janji Tuhan.
aku bersamaMu.
tidak lagi ku coba dunia maya.
hanya Kau Tuhan,
hidupku, bagiMu.

sesekali aku masih mendapat jatah cacian dan kepalan, tapi aku yakin . . .
Engkau akan melebur hari usangku, dengan tawa dan suka


-o3meiio9-

-entah-

ketika mulutku berucap,
tak kusangka satu jiwa lunak tergores
tak sembuh tak indah.
-
ketika bayang smakin jauh menggontai
batin berteriak kata kembali bergema maaf
-
aku tak tahu
bibir ini bagai bunga rafflesia.
di pandang manis mempesona.
tapi begitu kau jauh lebih bersahabat,
yang ada hanya hati termakan dgn hidung muak mencicip.
-
ku akui, aku berat dalam hidup.
walau tak setara dengan 1000 pon gandum.
tapi aku tahu ...
tahu akan rasa tanpa globe.
-
kalian sendiri yg merubahku.
menjadikan aku bukan aku, melainkan gue terucap.
-
rapat hatiku terpaksa dan mulai biasa melangkah bersama getir itu.
karna tak ada ya atau tidak.
-
dan batinku, menyeleksi satu per kata untukmu.
-
terakhir ...
ketika aku yakin itu kamu bukan elo,
bayangmu tlah berganti dengan bingkai fotomu.
-
entahlah ...
apa perlu kututup anyam mulutku agar tak lagi mengucap ?
-
ah, tapi ktika ku diam kalian bilang aku tak lagi setia.
-
jadi apa yg harus kuucap ??
aku tak pandai memilih kata.
menjadi aku bukan gue ??!
atau elo bukan kamu ??!
-
malang nasibku bagai si beo.
menunggu pemilik mencekok kata untuk cernaku...


-23apriLo9-

-ketik rinduku untuknya-

di tengah semilir angin malam,
pikirku melayang tentangnya.
-
saat aku melihat bayang semu'nya.
hati berdebar
dan seolah tomat melekat di pipi.
dan ku juga tahu, ia tak sadarkan
-
aku takut,
tapi hati gemas berkata salam padanya
-
sampai tanganku menari dan menghasilkan huruf h, a, dan i
-
hati cemas campur harap
yg akhirnya melonjak mendengar sapa kembali darinya
-
aku tak sanggup menahan hati.
bagai meteor halley, aku melontarkan crita hariku
di selembar kertas tanpa bercak makna baginya
-
andai ada roket yg meluncur ke bulan,
hatiku pasti sanggup melonjak tinggi ke saturnus
-
kian waktu menggerogoti momment hati harapku.
andai ada mesin waktu,
ingin ku kembali ke detik itu.
-
tapi kini aku sadar.
dia hanya ada di duniaku.
dan aku tak ada di dunianya.
ia juga telah menetap pada bunga bermahkota perak.
sementara aku ?
hanya ilalang kecil pengganggu jalan.
-
harusnya aku tak bermimpi memetik bintang.
dan bintangpun mungkin enggan untuk kusentuh
-
tapi apa daya tangan hampa memilu.
aku tak mampu mengubah dunia.
aku pun tak mengharap balas.
hanya ingin kau tahu.
di balik layar 2 dimensi ini, ku ketik tuts rindu terakhir untukmu.
ya, hanya untukmu.


dan sekali lagi,
tak perlu kau mengerti dan telusuri isi baitku.

sekedar catatan kecil: baitku yg ini lain dgn kata puisiku sbelumnya.
andai saja kau tahu.
diaryku. hanya kau yg tahu critaku. ya mungkin juga kau sudah tak menyimpan dalam memorimu lagy.
tapi itu tak kendala.
yg trakhir,
dengarkanlah suara hatiku


-2oapriLo9-

-aku-

aku menulis cinta dalam kertas
dalam goresan-goresan tak ada makna sekalipun
dalam kata yg tag sempurna,
aku berdongeng tentang diriku sendiri
-
sementara kau ...
hanya duduk diam terpaku tanpa kata di otakmu
-
aku berpikir sejenak tentang dirimu
tentang cinta yg kau pos'kan padaku
tuluskah wanginya ?
-
atau aku hanya menjadi boneka puppet di panggung sandiwaramu ?
-
tak perlu mulutmu mengucap atau lidahmu berkelit
diammu melukiskan semuanya ...
-
akhir dari cerita cintaku, bukan cintamu (?) ...


-18apriLo9-

-wonderer-

ini ceritaku
dunia tentang aku dan imajinasiku


sang fajar menyongsong aku dari tidur lelapku
alang-alang menari menyambut pagiku
pagi terhebat untuk sang pujaan

kupukupu dan burung merangkai mahkota kering tanda hias kepalaku
lalu, aku beranjak dan bermain dalam kemayang riang

kuguratkan senyum manis nan gembira di bibirku
tanpa sebercak duka serta gundah

dan kuharap,
pangeran datang menjemputku dengan unicorn putih

seperti bayangku,
saat aku lelap dalam kalbu,
kan datang pangeran dari dunia dongengku tuk mengecup keningku
dan hembusan slamad malam


dan tak lama setelah h a b i s,
kubersiap memakai topi dan kaleng kecil
memulai kembali harihari hambar hidupku, pahit kadang.
tapi yg menjadi lebi berwarna dalam duniaku

walau hanya dalam kata dan imajinasi, aku sudah cukup nikmat merasai


-19apriLo9-

-cinta bukan cinta-

aku hanya manusia bodoh
yang tak pernah menguntai cinta
aku hanya makhluk tiada arti di sebrang sana
yg terus menunggu pesawat cinta,
walau tanpa tiket.
ingin aku ikut terbang,
melayang ke angkasa
memandang permadani hati.
taphi seiring ku melangkah melawan waktu, aku sadar itu hanya bayang kalbu.
sebab terlalu lama aku menunggu
melihat yg tak pasti
bagiku cinta hanya permainan kecil

pemenang
sang pengobral cinta,
yg kalah
gadis lugu tak punya sukma


-12apriLo9-

-kata-

semua berawal dari
kataku, katamu, katanya

katamu aku malaikatmu
kataku kamu bintangku
katanya ia bidadarimu

tak perlu kau pahami dan telusuri tubuh bait ini
dan tak perlu juga ku mengerti tentang katamu

sebulir fakta, tenggelam dalam lautan fatamorgana

seharusnya aku tahu akan diriku
atau ...
kamu yang perlu memilih bunga atau duri

senja yang berganti malam
mawar yang menjadi layu
takkan bersibak dari tubuhku
embunpun enggan mengalir dari mataku

sudah cukup perih di hati
pupus semua angan benakku

kelak,
tiap kata aku dan kamu,
tak jadi lagi sudah makna


-11apriLo9-

-Sabtu Sore-

di sinilah kita bertemu
di sinilah aku termangu
memandang awan jingga
menghirup wangi angin

ingatkah kamu gadis kecil itu ?
berdegub di bawah langit lembayung
gula mungil nan manis telah tergenggam di jari
ingatkah kamu senyum kecil dari bibirku ?

lalu bumi menyembunyikanmu
tak ku temui katamu lagi
Tuhan, kembalikanlah bintangku
hatiku janji akan menjaganya

lelah sudah, kering mulutku
"malaikatku, menarilah di hatiku"
disertai hembusan angin,
aku mengenal simfoni ini

trimakasih Tuhan, trimakasih
dan aku mulai bermain bersama harapan semu
bergandeng bersama walau tak bersama
tertawa bersama walau dia tersiksa, pikirku

sampai satu malam,
bulan merah jambu berganti menjadi kelabu
hatiku takut, bergejolak di bawah senyum rembulan

ah, aku tak sampai
ya ! aku tak mampu lagi
gagal sudah pupus semua
bintang tak kembali ke orbitnya

mulutku beku, hatiku tangis
tapi kuusahakan senyum kecilku
dan ku harap akan ada yg bisa
membuatnya tuk menghiasi langit lagi

ku lepaskan juga genggamannya,
genggaman yg menghubungkan aku dan dia
aku tak pantas bersamanya, karna aku tak mampu
percuma, ya percuma saja

tarian angin membuka memoriku
memori kita walau tak berjumpa
sabtu sore, kupandangi lembayung angkasa
dan berharap bintangku kelak akan tersenyum
walau bukan untukku lagi


tahukah kamu bait puisi ini duhai bintangku ?
kata yang terucap untukmu
inilah diriku, gadis kecil di sore hari
yang memandang bintang hanya dari dalam rumah


-o8apriLo9-